Kamis, 24 November 2011

DIKOTIL


Dicotile ( Tumbuhan Berbiji )
by admin • tumbuhan berbiji 0
A. Tinjauan Umum Tentang Angiospermae
Angiospermae, tumbuhan yang tergolong dalam anak divisi ini berupa pohon-pepohonan, semak-semak maupun terna dengan batang yang bercabang monopodial atau simpodial. Berkas pengangkutan kolateral terbuka atau tertutup. Ada pula yang bokolateral, dalam akar selalu radikal. Dalam xilem selalu
terdapat trakea dan trakeida. Batang dapat menunjukkan penebalan sekunder oleh karena aktivitas suatu jaringan yang melingkar. Kambium batang berserta daun amat bermacam-macam bentuk dan susunannya.
B. Klasifikasi Angiospermae secara umum yang meliputi dicotile dan monocotile
a. Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)
Angiospermae memiliki ciri antara lain :
• Memiliki bakal biji atau biji yang tertutup oleh daun buah
• Mempunyai bunga sejati
• Umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana dan herba.
• Dalam reproduksi terjadi pembuahan ganda.
Sedangkan dilihat dari strukturnya Angiospermae dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Monocotyledoneae (berkeping satu)
Monocotyledoneae dengan ciri khas antara lain :
1) Mempunyai biji berkeping satu
2) Berakar serabut
3) Batangnya dari pangkal sampai ujung hampir sama besarnya.
4) Tidak bercabang.
5) Akar dan batang tidak berkambium.
Sebagai contoh misalnya : Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Musa paradisiaca (pisang), Cocos nucifera (kelapa).
b. Dicotyledoneae (berkeping dua).
Dicotyledoneae dengan ciri khas antara lain :
1) Mempunyai biji jumlah kepingnya dua
2) Berakar tunggang
3) Batang dari pangkal besar makin ke atas makin kecil.
4) Batang bercabang
5) Akar dan batang berkambium.
Sebagai contoh misalnya : Casia siamea (johar), Arachis hypogea (kacang tanah), Psidium guajava (jambu biji), Ficus elastica (karet).
C. Kelas tumbuh dicotilil atau tumbuhan Biji belah
Tumbuhan-tumbuhan yang tergolong dalam kelas ini meliputi terna, semak-semak, perdu maupun pohon-pohon yang seperti telah disebutkan terdahulu dapat dikenal karena mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

Adapun ciri-cirinya antara lain :
  1. Seperti namanya telah menyebutkan tumbuh-tumbuhan ini mempunyai lembaga dengan dua daun lembaga (berbiji  belah) dan akar serta pucuk lembaga yang tidak mempunyai pelindung yang khusus.
  2. Akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok (akar tunggal) yang bercabang-cabang dan membentuk sistem akar tunggang.
  3. Batang berbentuk kerucut panjang. Biasanya bercabang-cabang dengan ruas-ruas dan buku-buku yang tidak jelas
  4. Duduk daun biasanya tersebar atau berkarang, kadang-kadang menyirip atau menjari
  5. Daun tunggal atau majemuk, seringkali disertai oleh daun-daun penumpu, jarang mempunyai pelepah, helaian daun bertulang menyirip atau menjari.
  6. Pada cabang-cabang ke samping sering kali terdapat 2 daun pertama yang letaknya tegak lurus pada bidang median di kanan kiri cabang tersebut.
  7. Bunga bersifat di-tetra atau pentamer.
D. Ciri-ciri Anatominya
Adapun ciri-ciri anatomi dari dicotile adalah sebagai berikut :
  1. Baik akar maupun batang mempunyai kambium, hingga akar maupun batangnya memperlihatkan pertumbuhan menebal sekunder
  2. Pada akar sifat radikal berkas pengangkutanya hanya nyata pada akar yang belum mengadakan pertumbuhan menebal
  3. Pada batang bekas pengangkutan tersusun dalam lingkaran dengan xilem di sebelah dalam dan floem di sebelah luar, diantarannya terdapat kambium, jadi bekas pengangkutannya bersifat kolateral terbuka, kadang-kadang bikolateral.
Berdasarkan pendapat uraian ciri-ciri di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa tumbuhan dicotile dilihat dari struktur anatominya memiliki perbedaan dengan tumbuhan lain seperti akar batannya mempunyai kambium, sifatnya radikal serta batang bekas mengangkutan tersusun dalam  bentuk lingkaran diantaranya terdapat kambium.
Dicotiledonae dapat dibedakan dalam 3 anak kelas :Monocmyceae (apatelae), Dialypetalae,  dan Sympetalae. Yang perbedaanya terletak dalam ada dan tidaknya daun-daun mahkota (petalae) dan bagaimana susunan daun-daun mahkota tersebut. Sementara penulis telah menelusuri berbagai referensi penulis menemukan adanya suatu perbedaan antara 2 kelas saja yaitu :
  • Choripetalae yang meliputi Apetalae dan Dialypetalae
  • Sympetalae
Berdasarkan ketiga anak kelas tersebut yang mana yang paling primitif tidak terhadap persesuaian pendapat. Ada yang mengganggap Monochlamydeae yang paling primitif dengan alasan : belum terdapatnya hiasan bunga dan cara penyerbukan yang anemogami, jadi mempunyai sifat-sifat yang mendekati sifat-sifat Gymnospermae.
Sebaliknya ada yang menganggap Dialypetalae yang paling primitif melihat jumlah daun-daun hiasan bunga yang besar dan susunanya menurut spiral seperti daun-daun pada cabang biasa. Juga masih banyak terdapat apokarpi pada bunganya.
Tumbuhan berbiji menunjukkan keanakaragaman struktur, pertumbuhan, dan proses-proses perkembangbiakan yang sungguh mengagumkan. Meskipun begitu, tumbuhan ini semuannya mempunyai ciri-ciri umum tertentu seperti :
  1. Struktur perkembangbiakan yang khas adalah biji, yang dihasilkan oleh bunga ataupun runjung.
  2. Sperma, atau sel kelamin jantan, menuju ke telur, atau sel kelamin betina, melalui suatu bangun yang disebut tabung serbuk sari, yang hanya terdapat pada tumbuh-tumbuhan berbiji.
  3. Tumbuhan berbiji memiliki jaringan pembuluh yang rumit.
  4. Pada hakikatnya semua tumbuhan berbiji memiliki pigmen hijau klorofil.
Sedangkan kalau kita melihat dari segi agama, tumbuhan itu telah dinikmati sekian tahun manfaat dan fungsi yang kita peroleh. Dalam agama juga menjelaskan bahwa setiap ada dimuka bumi pasti memiliki suatu perbedaan dan suatu manfaat yang berbeda-beda.
Al-qur’an adalah wahyu terakhir yang diturunkan kepada umat manusia melalui nabi Muhammad Saw sebagai landasan menuju cahaya Ilahi. Al-qur’an turun sebagai mu’jizat bagi nabi Muhammad. Kemu’jizatan al-Qur’an dapat dilihat dari berbagai aspek. Bahasa yang digunakan al-Qur’an menjadi salah satu bukti konkret akan kebesarannya. Bahkan untuk menunjukkan keautentikan al-Qur’an, Allah pun menantang semua makhluk untuk membuat atau mengarang ayat-ayat yang menyerupai ayat-ayat al-Qur’an.
Al-qur’an sebagai kitab suci memuat berbagai persoalan yang menjadi kebutuhan manusia yang salah satunya kebutuhan terhadap suatu tumbuhan, hewan, binatang serta manfaat lainnya. Secara garis besar, kandungan al-Qur’an terdiri dari ajaran tauhid, syariah, cerita-cerita masa lalu, manfaat dari suatu makhluk alam lainnya. Al-qur’an turun sebagai landasan bagi umat Islam dalam menjalankan roda kehidupan seperti dalam memenuhi kebutuhan hidup dalam memelihara tumbuhan, alam sekitar.
Tentu menjadi keharusan bagi umat Islam untuk membaca, mengkaji dan mempelajari nilai-nilai yang terkandung di dalam al-Qur’an tersebut. Seperti tumbuhan biji memiliki manfaat di muka bumi yang bukan hanya satu tetapi lebih dari apa yang kita nikmati dan telah kita peroleh suatu manfaat yang bagus, yang pada padi tersebut tidak terdapat hal yang menyebabkan keracunan, sedangkan pada tumbuhan lain juga ada tetapi Allah menjelaskannya pada hadits-hadits lain.
Berdasarkan hasil penelitian para pakar mengatakan bahwa terdapat hampir 30 ordo angiospermae. Ordo-ordo ini dibagi lagi menjadi sekitar 300 famili, yang tidak dapat diuraikan dengan ringkas mengenai jenis ini. Ordo-ordo monokotil meliputi tumbuhan ekor kucing, rumput, alang-alang, bunga bakung, bunga tulis, bunga narsis, bunga iris, amarillyd, palem, pisang, dan bunga anggrek.
Sedangkan kasus yang sering terjadi seperti kalau kita melihat dari segi pemakaian manusia tentang angiospermae khususnya tumbuhan berbiji yang dikenal dengan dicotile ini mempunyai arti lebih penting dalam kehidupan kita daripada kelompok tumbuhan lain yang manapun. Secara umum angiospermae berguna bagi manusia.
Kita memperoleh beberapa produk tumbuhan yang paling berguna dari angiospermae. Angiospermae ini merupakan sumber makanan seperti buah-buahan, biji-bijian, sayur-sayuran, dan buah berkulit keras. Angiospermae menyediakan kayu keras seperti kayu oak, hibkoru, mapel, cerii dan kayu mahoni bagi kita., kita memperoleh minuman yang bukan alkohol dari tanaman kopi, teh, dan tanaman coklat, serta memperoleh serta dari kapas, rami dan dari tumbuhan ganja. Angiospermae juga memberikan aroma bumbuh rempah-rempah, menghasilkan produk getah seperti karet, chicle, dan guttapercha, menghasikan minyak atsiri yang dipakai dalam parfum.
Sedangkan secara umum kalau penulis melihat ciri antara lain :Makroskopis dengan ketinggian bervariasi, Bentuk tubuhnya bervariasi, Cara hidup fotoautotrof, Habitatnya kebanyakan di darat tapi ada juga yang mengapung di air (teratai), Mempunyai pembuluh floem dan xilem, Reproduksi melalui penyerbukan (polinasi) dan pembuahan (fertilisasi).
Sedangkan pada Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan empat divisio yang masih bertahan:Bennetophyta, Cordaitophyta, Pteridospermophyta, Angiospermae, Ginkgophyta, Cycadophyta, Pinophyta, Gnetophyta, Gnetum (melinjo dan kerabatnya) dan Welwitschia.  Di sana kita dapat melihat suatu perbedaan yang mendasar antara keduannya.
Incoming search terms:
  • ciri tumbuhan dialypetalae
  • anatomi akar arachis hypogeae
  • struktur batang ficus elastica
  • sifat gymnospermae
  • semua tentang tumbuhan biji tertutup yang terkait dengan al-quran
  • manfaat tumbuhan berbiji bagi kehidupan
  • Contoh cerita tentang tanaman coklat sebagai contoh paragraf persuasi
  • apakah semua tumbuhan mempunyai

Selasa, 15 November 2011

BUNGA SEMPURNA



Fungsi bunga





Fungsi biologi bunga adalah sebagai wadah menyatunya gamet jantan (mikrospora) dan betina (makrospora) untuk menghasilkan biji. Proses dimulai dengan penyerbukan, yang diikuti dengan pembuahan, dan berlanjut dengan pembentukan biji.

Beberapa bunga memiliki warna yang cerah dan secara ekologis berfungsi sebagai pemikat hewan pembantu penyerbukan. Beberapa bunga yang lain menghasilkan panas atau aroma yang khas, juga untuk memikat hewan untuk membantu penyerbukan.

Manusia sejak lama terpikat oleh bunga, khususnya yang berwarna-warni. Bunga menjadi salah satu penentu nilai suatu tumbuhan sebagai tanaman hias.

Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air (lihat artikel Pembentukan bunga).

Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri bentuknya: aktinomorf (“berbentuk bintang”, simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai.
Quote:
Quote:
Morfologi bunga

Bagian-bagian bunga sempurna.
Code:
1. Bunga sempurna

2. Kepala putik (stigma),

3. Tangkai putik (stilus),

4. Tangkai sari (filament, bagian dari benang sari),

5. Sumbu bunga (axis),

6. artikulasi,

7. Tangkai bunga (pedicel),

8.Kelenjar nektar,

9. Benang sari (stamen),

10. Bakal buah (ovum),

11. Bakal biji (ovulum),

13. Serbuk sari (pollen),

14. Kepala sari (anther),

15. Perhiasan bunga (periantheum),

16. Mahkota bunga (corolla),

17. Kelopak bunga (calyx)
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu. Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan air (lihat artikel Pembentukan bunga).

Bunga hampir selalu berbentuk simetris, yang sering dapat digunakan sebagai penciri suatu takson. Ada dua bentuk bunga berdasar simetri bentuknya: aktinomorf (“berbentuk bintang”, simetri radial) dan zigomorf (simetri cermin). Bentuk aktinomorf lebih banyak dijumpai.

Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik) secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama bunga. Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut:
  • Kelopak bunga atau calyx;
  • Mahkota bunga atau corolla yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat serangga yang membantu proses penyerbukan;
  • Alat kelamin jantan atau androecium (dari bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari;
  • Alat kelamin betina atau gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: “rumah wanita”) berupa putik.



Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi pollen menuju bakal bakal buah.

Walaupun struktur bunga yang dideskripsikan di atas dikatakan sebagai struktur tumbuhan yang “umum”, spesies tumbuhan menunjukkan modifikasi yang sangat bervariasi. Modifikasi ini digunakan botanis untuk membuat hubungan antara tumbuhan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dua subkelas dari tanaman berbunga dibedakan dari jumlah organ bunganya: tumbuhan dikotil umumnya mempunyai 4 atau 5 organ (atau kelipatan 4 atau 5) sedangkan tumbuhan monokotil memiliki tiga organ atau kelipatannya.

Selasa, 08 November 2011

BUDIDAYA LEBAH MADU

Budidaya lebah madu sudah dikenal lama oleh masyarakat Indonesia. Secara tradisional kegiatan budidaya lebah madu inibanyak kita temui di pelosok pedesaan di pulau Jawa dan Balisebagai kegiatan sampingan usaha tani mereka dengan menggunakan glodok dan periuk tanah. Pada masa kini kegiatan budidaya lebah madu semakin meningkat dan telah mendapat perhatian dari berbagai pihak baik dari pemerintah maupun swasta. Berdasarkan jenis lebahnya, budidaya lebah madu dapat dibedakan menjadi 2 yaitulebah madu jenis lokal seperti Apis cerana dan lebah madu jenis unggul seperti Apis mellifera. Selain madu sebagai produk utama, hasil dari budidaya lebah madu juga menghasilkan berbagai produk sekunder semisal Bee swax, Beevenon, Bees (grood) dan Royal Jelly yang mempunyai potensi nilai ekonomi yang cukup menjanjikan.
Teknik Dalam Budidaya Lebah Madu
Pengembangan dan pengusahaan perlebahan dapat menggunakan pola sebagai berikut:
1. Pola usaha perlebahan rakyat
2. Pola perusahaan budidaya lebah
Budidaya lebah ada 2 cara yaitu:
1. Budidaya lebah secara menetap (stative bee keeping), lebah koloni diperoleh dari
koloni yang belum dibudidayakan.
2. Budidaya lebah secara berpindah (migratory bee keeping), koloni diperoleh dari
lebah paket
Tahapan-tahapan Dalam Usaha Budidaya lebah Madu
1. Persiapan tanaman pakan lebah, untuk kegiatan ini diperlukan evaluasi
produktivitas bunga pakan lebah, pemanfaatan tanaman (memanfaatkan bunga-
bunga yang ada di sekitarnyadan pembuatan tanaman denganmengikuti pola
agroforestry).
2. Pemilihan lokasi dengan syarat sebagai berikut:
a. Tersedia cukup pakan lebah pada radius terbang Apis cerana : 0,5-0,7 km
sedangkan pada Apis mellifera : 1,5-2 km
b. Suhu udara antara 25-30 derajat celcius dengan kelembapan 70-80 %
c. Tersedia cukup air bersih dan sirkulasi udara yang cukup baik
d. Jauh dari ganggungan (bau, asap, kebisingan, hama dan penyakit serta angin
kencang pada jam 11.00-14.00 WIB)
e. Kotak menghadap ke timuragar cukup sinar matahari pagi dengan jarak
antara kotak 1-2 m dengan ketinggian kotak minimum30 cm dari tanah
dengan type kotak type langstroth.
3. Cara memindahkan / memperbanyak koloni lebah adalah sebagai berikut:
a. Alat : pisau, alat pengasap, sarung tangan dan tali
b. Caranya:
1). Apis cerana
– Sarang diasapi
– Irislah 4 sisiran sarang dengan hati-hati lalu diikat pada sarang yang telah
disiapkan
– Cari dan tangkap ratunya, potong sedikit sayapnya dan masukkan lebah
ratu ke dalam sangkar yang telah diberi sangkar pengeram
- Letakkan kotak lebah di tempat terbuka untuk menarik anggota koloni
lainnya
– Setelah jumlah cukup,kotak ditutup agar lebah tidak terbang lagi, dan
hari berikutnya kotak dibuka
– Setelah 3 hari lebah tidak akan pindah lagi
2). Apis mellifera
– Siapkan kotak dengan6-7 bingkai sarang, pintu kotak ditutup dan berikan
sirup kaleng di dalamnya
– Tiriskan 4-5 sisiran sarang pengeraman dari kotak lama dan masukkan
ke kotak baru
– Pindahkan kotak tersebut sejauh 2 km
– Kotak ditutup dan sesudah 24 jam dapat dibuka kembali
– Sesudah 5 hari periksa sisiran sarang bila terdapat lebih dari 1 sel ratu,
pilih salah satu yang terkuat dan lainnya dibuang
4. Menyiapkan masa panen
a. Kotak madu diisi 10 sisiran madu kosong
b. Antara kotak pengeramandan kotak madu diberi sekat
c. Sisiran madu yang telah tertutup lilin berarti siap panen
d. Pemanenan dilakukan setelah 7 hari penutupan
5. Cara panen
a. Pakailah sarung tangan dan masker/topeng dengan waktu panen pada pagi
atau sore hari
b. Pilih sisiran yang sudah penuh atau hampir penuh madu dan tertutup lilin,
kemudian bersihkan sisirantersebut dari lebah dengan menggunakan sikat
lebah
c. Kupaslah sisiran dengan mengunakan pisau dan ambillah madu dari sisiran
menggunakan ekstraktor atau alat lain
d. Kembalikan sisiran kosongke dalam kotak madu lagi
e. Panen pertama dilakukan setelah 3 bulan dari pemindahankoloni dan panen
selanjutnya setiap 1 bulan
6. Memberi makan lebah
a. Pada saat musim bunga, lebah dapat dibantu diberi makanan stimulasi berupa
campuran antara lain tepung sari, bubuk kedelai dan vitamin B
b. Pada musim paceklik diberi larutan sirup dengan perbandingan 1:1
7. Bila ada koloni ratu maka perlu:
a. Digabungkan ke koloni lain yang ada ratunya, atau
b. Mengambil satu sisir sarang yang ada sel ratu, lalu digabungkan
courtesy: